Kardiovaskular merupakan penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Penyakit kardiovaskular merupakan sekelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung kororner, penyakit gangguan irama jantung, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik, dan kondisi lainnya. Diperkirakan terdapat sekitar 17,9 juta jiwa meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Penderita penyakit kardiovaskular menjadi kelompok yang paling rentan terhadap COVID-19. Mereka berisiko untuk mengalami perburukan jika terinfeksi COVID-19 sehingga banyak di antara mereka yang takut ke rumah sakit untuk kontrol rutin, Penggunaan teknologi jarak jauh kesehatan atau tele-health menjadi penting dalam masa pandemi untuk membantu pemantauan (monitoring) kondisi kesehatan jantung dimanapun berada, tidak hanya di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pasien dengan riwayat penyakit serebrovaskular, khususnya strok iskemik (thrombo-embolic stroke), membutuhkan pemantauan irama jantung secara berkesinambungan. Gangguan irama jantung sendiri telah diketahui meningkatkan risiko strok iskemik hingga empat kali lipat. Gangguan irama jantung seringkali tidak terdeteksi dengan pemeriksaan sesaat atau bahkan dengan modalitas yang ada saat ini karena memiliki keterbatasan waktu rekam, harga yang mahal, serta tindakan yang invasif. Pemantauan kesehatan jarak jauh (tele-health monitoring) dengan alat yang terpasang (handheld device) berbasis Internet of Things (IoT) mungkin dapat menjadi alternatif jangka panjang yang tidak terbatas (indefinite) dalam mendeteksi adanya gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium. Pada dasarnya, teknologi IoT dapat menghubungkan perangkat apapun yang melekat di badan ke internet. Teknologi tersebut memungkinkan integrasi internet ke berbagai peralatan elektronik manusia yang memungkinkan untuk “ditanami”nya. Hal tersebut membuat IoT menjadi jaringan raksasa yang menghubungkan berbagai macam hal.
Tidak hanya pada pasien dengan risiko strok atau gangguan irama jantung, namun beberapa kondisi lain juga mungkin membutuhkan pemantauan kesehatan jarak jauh berbasis IoT. Di antaranya adalah pembebanan fisik yang sangat berat seperti pada atlet olahraga ekstrim, prajurit militer, dan kondisi serupa lain. Pada kondisi-kondisi tersebut terdapat peningkatan risiko terjadinya serangan jantung serta gangguan irama jantung mendadak dan berbahaya, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, manfaat pemantauan kesehatan jarak jauh, salah satunya yang berbasis IoT bagi mereka dengan risiko tinggi diharapkan dapat membantu dalam mengenali berbagai keluhan/gejala dan tanda gangguan irama jantung, memantau kesehatan mandiri secara lebih dini serta memantau pengobatan yang telah diberikan. Di sisi lain, hal ini juga membantu tenaga kesehatan yang memantau untuk mendapatkan informasi dini, waktu sebenarnya (real-time) dan objektif terkait status kesehatan pasien sehingga dapat membuat keputusan klinis yang cepat dan tepat.