Renewable Energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan sumber energi yang berasal dari alam dan mampu dimanfaatkan secara berulang, dalam hal ini renewable energy lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistika (BPS), tahun 2015 porsi renewable energy hanya 4.9% dari jumlah energi nasional. Angkanya melonjak hingga 12.16% di tahun 2021, apakah kenaikan angkat tersebut baik?
Kondisi Renewable Energy di Indonesia
Kebijakan Energi Nasional menargetkan renewable energy sebanyak 23% di tahun 2025, namun jika kita lihat pertumbuhan renewable energy tahun 2021 hanya sebesar 12.16% masih jauh dari target yang sudah ditetapkan. Lalu apa saja yang menghambat pertumbuhuna renewable energy ?
Baca juga IOT Dalam Penanggulangan Bencana: Menyelamatkan Nyawa Dengan Peringatan Dini
Hambatan
- Pendanaan dan Investasi
Tahun 2017-2022 realisasi PNBP Energi Baru Terbarukan atau Renewable Energy lebih kecil daripada PNBP Migas dan Minerba, perlu diketahui bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah penerimaan pemerintah pusat non pajak yang bersumber dari hasil pemanfaatan SDA.Data tersebut mengindikasikan pemerintah pusat dan perusahaan energi belum cukup modal untuk berkomitmen mengelola renewable energy.
- Negara Mengandalkan Energi Fosil
Indonesia masih amat bergantung pada energi fosil. Porsi EBT 2020 masih kalah jauh dibanding energi lain di antaranya gas bumi 19,16 persen, minyak bumi 31,60 persen, dan batu bara 38,04 persen.
Persentasi Energi Baru Terbarukan tahun 2020 masih di bawah sumber energi lainnya seperti gas bumi 19.16%, minyak bumi 31.60%, dan batu bara 38.04%. Sulit bagi EBT untuk berkembang pesat di tengah ketergantungan negara pada energi fosil.
