Perkembangan sepak bola bukan sekedar skill pemain dan fasilitas stadion saja, kini teknologi menunjukkan eksistensinya dengan menyempurnakan dan memberikan pengalaman terbaik bagi pemain serta penikmat sepak bola.

Hadirnya teknologi dalam sepak bola massif terjadi saat Piala Dunia 2022 di Qatar. Mulai dari stadion hingga bola yang digunakan sudah terintegrasi dengan teknologi terkini, salah satu contohnya adalah Video Assistant Refree (VAR).

Perjalanan Singkat VAR

Video Assistant Refree (VAR) berawal dari proyek Wasit 2.0 yang dikembangkan Belanda tahun 2010. Dua tahun berselang, VAR diuji coba pada Liga Eredivise Belanda musim 2012-2012.

Selama proses uji coba tersebut, VAR mampu menunjukkan performa terbaik hingga digunakan dalam Piala Dunia 2018 di Rusia. Melihat efektivitas VAR dalam mengawasi jalannya pertandingan dan membantu wasit memutuskan permasalahan, VAR kembali digunakan pada Piala Dunia 2022 di Qatar dengan menggabungkan AI di dalamnya.

Pengertian VAR

Wasit meninjau ulang pertandingan melalui VAR. Foto : premierleague.com

Tujuan awal VAR dikembangkan adalah memberikan opsi bagi wasit dalam memberikan keputusan secara adil dan meminimalisir adanya kesalahan saat memutuskan goal, penalti, offside, handball, hingga pelanggaran.

VAR memanfaatkan kamera yang sudah ditempatkan untuk mengawasi pergerakan pemain, antara kamera satu dengan lainnya saling terhubung dan Tim VAR yang berada di pusat ruang operasi video bertugas mempersiapkan potongan  video saat wasit meminta VAR.

Hadirnya VAR dalam ranah sepak bola mampu meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pemain, klub, hingga penonton dalam menilai keputusan wasit.

Baca juga : Tren ChatGPT Menguntungkan atau Merugikan ?

Dampak Positif Hadirnya IoT dalam Sepak Bola

Penggunaan VAR

Contoh tayangan VAR di televisi. Foto : pinterest.com

Adanya VAR tidak lepas dari kemajuan teknologi IoT yang mampu memproses video hitungan detik, sejak dikembangkannya VAR tahun 2010 lalu. Seluruh elemen yang terlibat dalam sepak bola merasakan dampaknya.

Mulai dari transparansi sikap wasit saat pertandingan, hingga minimnya perdebatan antar pemain ketika terjadi handball atau goal. Tentu IoT memiliki peran besar dalam memberikan kenyamanan dan pengalaman bermain sepak bola lebih baik saat ini.

Hadirnya Bola Pintar ‘Al-Rihla’

Sensor bola Al-Rihla. Foto : adidas.com

Pada pergelaran Piala Dunia 2022 kemarin, Qatar selaku tuan rumah menghadirkan sesuatu yang berbeda yaitu Bola Al-Rihla. Sekilas tidak ada yang aneh dari Al-Rihla, namun bola ini dibekali dengan sensor unit pengukuran inersia yang membantu deteksi offside.

Sensor tersebut berada di tengah bola yang berfungsi untuk mendeteksi titik tendangan yang dilakukan pemain, sensor pada Al-Rihla terintegrasi dengan kamera yang menghubungkan ke teknologi VAR.

Terdapat 12 kamera yang berfungsi melacak pergerakan bola yang nantinya akan digabungkan data dari Al-Rihla, apakah sudah sesuai atau belum. Jika pemain terdeteksi offside akan terdeteksi melalui VAR, data offside tersebut didapatkan melalui sensor Al-Rihla.

Nadia KiranaAuthor posts

Avatar for Nadia Kirana

an expert content writer specializing in Internet of Things (IoT). With a deep understanding of IoT technologies and their applications across various industries.