gas metana batubara

Gas metana batubara adalah ancaman yang signifikan dalam industri pertambangan, yang sering kali tidak terlihat namun sangat berbahaya. Kehadirannya di tambang batubara dapat menyebabkan berbagai risiko. Apa saja risiko dan bahayanya? serta bagaimana cara mengurangi bahaya tersebut? Simak penjelasan lengkapnya mengenai gas metana batubara dalam pertambangan berikut!

Apa itu Gas Metana Batubara?

Gas metana batubara, atau Coalbed Methane (CBM), adalah gas metana yang terdapat di dalam lapisan batubara di bawah permukaan bumi. Gas ini terbentuk sebagai hasil dari proses biogenik atau termogenik selama pembentukan batubara. Metana adalah komponen utama dari gas alam, dan ketika terperangkap dalam lapisan batubara, gas ini dikenal sebagai gas metana batubara.

Gas metana batubara merupakan sumber energi yang penting karena dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, pemanas, dan keperluan industri lainnya. Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat. Kebocoran metana selama proses ekstraksi atau transportasi dapat berdampak negatif pada lingkungan. Selain itu, metana mudah terbakar sehingga berpotensi menyebabkan ledakan jika tidak dikelola dengan baik.

Bagaimana Pertambangan Menghasilkan Gas Metana Batubara?

Gas metana terbentuk di dalam lapisan batubara melalui dua proses utama: biogenik dan termogenik. Biogenik terjadi ketika mikroorganisme memecah bahan organik dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Mikroorganisme ini mengkonsumsi bahan organik dan menghasilkan metana. Sedangkan, termogenik erjadi di kedalaman yang lebih besar dan pada suhu serta tekanan yang lebih tinggi, di mana bahan organik mengalami dekomposisi termal menjadi gas metana.

Ketika lapisan batubara dibuka dan dipecah selama proses penambangan, gas metana yang terperangkap di dalam batubara dilepaskan. Gas ini sebelumnya teradsorpsi di permukaan batubara atau terperangkap dalam pori-pori mikro. Di tambang batubara bawah tanah, gas metana sering terlepas ke dalam terowongan tambang. Untuk mencegah penumpukan gas yang dapat memicu ledakan, tambang menggunakan sistem ventilasi.

Apa saja Bahaya Gas Metana Batubara?

gas metana batubaraGas metana batubara adalah ancaman pertambangan yang sering kali menyebabkan kecelakaan tambang dan sangat berbahaya di lingkungan tambang. Meskipun tidak berwarna dan tidak berbau, gas ini memiliki potensi untuk menyebabkan ledakan, kebakaran, dan berbagai risiko kesehatan. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang dapat disebabkan oleh gas metana batubara.

1. Risiko Ledakan dan Kebakaran

Metana (CH₄) adalah gas yang sangat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran eksplosif dengan udara. Ketika gas metana bercampur dengan udara dalam konsentrasi antara 5% hingga 15%, campuran tersebut menjadi sangat mudah terbakar dan berpotensi meledak jika terkena percikan api, panas, atau sumber pengapian lainnya. Dengan alat-alat mekanik, listrik, atau bahkan gesekan antara logam dan batuan akan memicu kebakaran.

2. Potensi Terjadinya Asfiksia

Metana dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi oksigen di udara. Ketika konsentrasi oksigen turun di bawah 19,5%, kondisi ini dianggap tidak aman untuk manusia. Pada konsentrasi oksigen yang lebih rendah, risiko asfiksia meningkat secara signifikan. Pusing, sakit kepala, dan sesak napas adalah gejala awal dari kekurangan oksigen yang disebabkan oleh gas metana batubara. Jika lebih parah bisa mengalami kematian yang fatal.

3. Risiko Kesehatan bagi Pekerja Tambang

Beberapa gangguan kesehatan oleh gas metana batubara ini adalah pneumonia. Penyakit ini disebabkan oleh penghirupan debu batubara dalam jangka panjang, yang mengendap di paru-paru dan menyebabkan kerusakan permanen. Selain itu juga Silikosis yang  terjadi akibat penghirupan partikel debu silika yang sangat halus. Silika dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di paru-paru yang menyebbakan silikosis.

4. Kontaminasi Sumber Air dan Tanah

Ketika mineral sulfida (seperti pirit) yang ada di batuan sekitar batubara terkena udara dan air selama penambangan, mereka bereaksi membentuk asam sulfat. Proses ini menghasilkan air asam tambang, yang dapat meresap ke dalam tanah atau mengalir ke badan air di sekitarnya. Air asam tambang bersifat sangat korosif dan dapat menurunkan pH air dan tanah di sekitarnya, yang merusak ekosistem akuatik.

5. Menyebabkan Gas Rumah Kaca dari Emisi Metana

Metana adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam hal potensi pemanasan global. Selama periode 20 tahun, metana memiliki potensi pemanasan sekitar 84 hingga 86 kali lebih besar dibandingkan CO₂. Emisi metana dari tambang batubara berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim global dengan mempercepat pemanasan atmosfer.

Tips Meminimalkan Bahaya Gas Metana Batubara

gas metana batubaraMengelola risiko gas metana di tambang batubara adalah langkah krusial untuk menjaga keselamatan pekerja dan lingkungan. Gas metana, yang mudah terbakar, bisa menimbulkan ledakan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Berikut ini adalah beberapa tips untuk meminimalkan bahaya dari gas metana batubara yang perlu Anda ketahui!

1. Implementasi Sistem Pemantauan Gas Berbasis IoT

Sensor gas berbasis IoT dirancang untuk mendeteksi konsentrasi gas metana di berbagai titik tambang batubara. Sensor ini biasanya dipasang di area yang berisiko tinggi, seperti terowongan tambang, dekat lapisan batubara yang sedang digali, dan sistem ventilasi. Jika sensor mendeteksi bahwa konsentrasi gas metana batubara mendekati tingkat berbahaya, sistem secara otomatis mengirimkan peringatan melalui notifikasi ke perangkat seluler.

2.  Inspeksi dan perawatan rutin

Inspeksi rutin membantu memastikan bahwa sistem pemantauan gas dapat mendeteksi dan memberikan peringatan dini mengenai peningkatan konsentrasi gas metana batubara. Sensor gas perlu dikalibrasi ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan pengukuran konsentrasi metana. Selain itu, sistem alarm dan peringatan harus diuji secara rutin untuk memastikan bahwa notifikasi dikirimkan dengan benar.

3. Penerapan protokol kesehatan yang ketat

Pekerja tambang harus dilengkapi dengan respirator atau masker gas yang sesuai untuk melindungi mereka dari inhalasi gas metana batubara dan partikel berbahaya yang ada di udara. Pelindung mata dan sarung tangan harus digunakan untuk melindungi pekerja dari paparan debu, bahan kimia, dan bahaya fisik lainnya. Protokol kebersihan yang ketat harus diterapkan, termasuk pembersihan rutin terhadap pakaian kerja dan peralatan tambang.

Kesimpulan

Gas metana batubara adalah gas metana yang terdapat di dalam lapisan batubara di bawah permukaan bumi. Gas ini terbentuk sebagai hasil dari proses biogenik atau termogenik selama pembentukan batubara. Biogenik terjadi saat mikroorganisme memecah bahan organik tanpa oksigen sehingga menghasilkan metana. Termogenik terjadi di kedalaman dengan suhu dan tekanan tinggi yang terurai menjadi gas metana.

Bahaya gas metana batubara antara lain adalah risiko ledakan dan kebakaran,  potensi terjadinya asfiksia, risiko kesehatan, kontaminasi sumber air dan tanah, dan menyebabkan gas Rumah kaca dari emisi metana. Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan beberapa strategi berikut, yaitu implementasi sistem pemantauan gas berbasis IoT, inspeksi dan perawatan rutin, hingga penerapan protokol kesehatan yang ketat.

 

Nadia KiranaAuthor posts

Avatar for Nadia Kirana

an expert content writer specializing in Internet of Things (IoT). With a deep understanding of IoT technologies and their applications across various industries.