Pertambangan terbesar di Indonesia sebagian besar menjadi sumber income negara. Dengan cadangan emas dan batubara yang melimpah. Negara ini memiliki berbagai tambang besar yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Di artikel ini, kita akan menjelajahi 15 pertambangan terbesar di Indonesia, baik di sektor emas maupun batubara.
Daftar Isi
- Pertambangan Emas Terbesar di Indonesia
- Grasberg Block Cave Mine (Papua)
- Deep Mill Level Zone Mine (Papua)
- Batu Hijau Mine (West Nusa Tenggara)
- Martabe Mine (North Sumatra)
- Toka Tindung Gold Project (North Sulawesi)
- Pani Mine (Gorontalo)
- Gosowong Mine (North Maluku)
- Tujuh Bukit Oxide Project (East Java)
- Dompu Mine (West Nusa Tenggara)
- Pujon Mine (Central Kalimantan)
- Pertambangan Batu Bara Terbesar di Indonesia
Pertambangan Emas Terbesar di Indonesia
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil emas terbesar di dunia, dengan berbagai tambang emas raksasa yang tersebar di berbagai wilayah. industri pertambangan emas Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Lalu, dimana saja pertambangan emas terbesar di Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Grasberg Block Cave Mine (Papua)
Grasberg Block Cave Mine adalah salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, yang terletak di Papua, Indonesia. Tambang ini merupakan bagian dari kompleks tambang Grasberg yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Grasberg memiliki cadangan 26,8 juta ons emas dan 25,9 miliar pound tembaga. Sejak 2019, Grasberg beralih dari tambang terbuka menjadi ke tambang bawah tanah karena cadangannya yang habis.
2. Deep Mill Level Zone Mine (Papua)
DMLZ terletak di Papua, Indonesia, dalam kompleks tambang Grasberg. Secara geologis, tambang ini berada jauh di bawah permukaan tanah dan dioperasikan sebagai tambang bawah tanah. Seperti Grasberg Block Cave, DMLZ menggunakan metode penambangan block caving, yang memungkinkan perusahaan untuk mengekstraksi sejumlah besar bijih dengan gangguan minimal terhadap permukaan.
3. Batu Hijau Mine (West Nusa Tenggara)
Tambang Batu Hijau berada di bagian barat daya pulau Sumbawa, tepatnya di Kabupaten Sumbawa Barat. Meskipun merupakan tambang terbuka. Produksi tembaga tahunan dari tambang ini mencapai ratusan ribu ton, sementara emas yang dihasilkan juga dalam jumlah signifikan. Batu Hijau telah menerapkan berbagai program reklamasi untuk memulihkan kondisi lingkungan setelah penambangan.
4. Martabe Mine (North Sumatra)
Tambang Martabe terletak di wilayah Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara. Produksi tahunan tambang ini diperkirakan sekitar 391.000 ons emas dan 2-3 juta ons perak, menjadikannya salah satu produsen emas terbesar di Indonesia. Martable Mine menggunakan metode carbon-in-leach (CIL) untuk memaksimalkan pemulihan emas dan perak, sambil tetap meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
5. Toka Tindung Gold Project (North Sulawesi)
Tambang Toka Tindung berlokasi di wilayah Sulawesi Utara, dekat kota pesisir Manado. Toka Tindung menghasilkan sekitar 225.000 ons emas per tahun. Ini meningkat sejak mulai beroperasi pada tahun 2011. Tambang ini telah berperan penting dalam mendukung ekonomi lokal Sulawesi Utara. Ini dilakukan melalui penciptaan lapangan kerja dan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
6. Pani Mine (Gorontalo)
Tambang Pani terletak di Provinsi Gorontalo, Sulawesi, di mana wilayah ini dikenal sebagai kawasan mineral emas yang kaya. Pani Mine diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar 6,35 juta ons, menjadikannya salah satu cadangan emas terbesar di Indonesia. Pani Mine menggunakan teknologi modern dalam penambangan dan pengolahan emas. Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan operasi tambang dengan pendekatan berkelanjutan.
7. Gosowong Mine (North Maluku)
Gosowong Mine berada di wilayah terpencil di Pulau Halmahera, salah satu pulau terbesar di Provinsi Maluku Utara. Tambang ini telah menghasilkan lebih dari 26,9 juta ons emas. Gosowong awalnya adalah tambang terbuka, tetapi beralih ke penambangan bawah tanah karena menipisnya emas. Beberapa tambang bawah tanah disini, seperti Kencana dan Toguraci, menjadi pusat utama produksi emas setelah tambang terbuka berhenti beroperasi.
8. Tujuh Bukit Oxide Project (East Java)
Tujuh Bukit Oxide Project terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Diperkirakan tambang ini mampu menghasilkan sekitar 213.000 ons emas per tahun. Tujuh Bukit menggunakan metode penambangan terbuka untuk mengekstraksi bijih emas oksida di permukaan. Proyek Tujuh Bukit Copper-Gold di masa depan diperkirakan akan mengembangkan tambang tembaga bawah tanah.
9. Dompu Mine (West Nusa Tenggara)
Dompu Mine, yang juga dikenal sebagai Proyek Tembaga-Emas Onto, terletak di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek Onto pertama kali ditemukan pada tahun 2013, dengan cadangan yang diperkirakan mencapai 2 miliar ton sumber daya mineral. Saat ini, tambang Dompu masih berada dalam tahap eksplorasi. PT STM sedang melakukan studi kelayakan, termasuk Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), untuk memastikan keberlanjutan operasional tambang ini.
10. Pujon Mine (Central Kalimantan)
Tambang emas di Pujon memiliki cadangan yang sangat besar, diperkirakan mencapai 40 juta ton emas. Saat ini, sebagian besar penambangan emas di Pujon masih dilakukan secara tradisional oleh penduduk setempat. Sistem Lanting atau penambangan di atas rakit juga merupakan metode populer di Pujon untuk mengekstraksi emas dari sungai. Meskipun cadangan emasnya besar, penambangan di Pujon masih belum dilakukan secara modern.
Pertambangan Batu Bara Terbesar di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia, dengan tambang-tambang raksasa yang tersebar di berbagai wilayah. ambang-tambang seperti Sangatta Mine, Pasir Mine, dan Tutupan Mine di Kalimantan Timur dan Selatan dikenal sebagai sumber utama batubara Indonesia yang berperan penting dalam memasok kebutuhan energi domestik maupun global. Simak selengkapnya berikut!
1. Sangatta Mine (East Kalimantan)
Sangatta Mine, yang berlokasi di Kalimantan Timur, adalah salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia dan dunia. Tambang ini menghasilkan sekitar 49,2 juta ton batubara per tahun. Sangatta Mine memproduksi batubara jenis bituminus dan sub-bituminus, yang digunakan untuk berbagai keperluan industri. Sangatta merupakan tambang terbuka (open-pit), dengan metode penambangan menggunakan truck dan shovel/loader.
2. Pasir Mine (East Kalimantan)
Pasir Mine merupakan salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia yang dikelola oleh PT Kideco Jaya Agung. Pada tahun 2023, Pasir Mine menghasilkan sekitar 34,97 juta ton batubara. Batubara yang dihasilkan terutama adalah batubara sub-bituminus, yang banyak digunakan untuk pembangkit listrik termal. Secara umum, Pasir Mine memiliki cadangan batubara sekitar 1,38 miliar ton. Tambang ini telah beroperasi sejak tahun 1982.
3. Tutupan Mine (South Kalimantan)
Tutupan Mine, yang terletak di Kalimantan Selatan, adalah salah satu tambang batubara yang dikelola oleh PT Adaro Indonesia. Pada tahun 2023, Tutupan Mine menghasilkan sekitar 36,39 juta ton batubara, menjadikannya salah satu tambang dengan produksi terbesar di dunia. Tutupan memiliki cadangan batubara yang sangat besar, dengan estimasi mencapai 3 miliar ton. Tutupan Mine telah beroperasi sejak tahun 1997.
4. FTB Project (East Kalimantan)
FTB Project (Fajar Tabang Brian) terletak di Kalimantan Timur dan dimiliki oleh PT Bayan Resources Tbk. Pada tahun 2023, FTB Project menghasilkan sekitar 37,4 juta ton batubara.Tambang ini berfokus pada produksi batubara sub-bituminus yang digunakan secara luas dalam pembangkit listrik dan industri termal.Tambang ini diproyeksikan akan beroperasi hingga 2055, menjadikannya proyek tambang dengan umur operasional panjang.
5. Borneo Indobara Mine (South Kalimantan)
Tambang ini dioperasikan oleh PT Borneo Indobara (BIB), anak perusahaan dari Golden Energy Mines Tbk yang berada di Kalimantan Selatan. Pada tahun 2021, tambang ini memproduksi sekitar 25,7 juta ton batubara. Tambang ini memiliki cadangan yang cukup besar, diperkirakan mencapai 1,8 miliar ton batubara, dan diproyeksikan untuk terus beroperasi hingga 2036.