Memastikan operasional yang lancar dan efisien dari data center memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai komponen kunci yang terlibat. Oleh karena itu, perlu untuk memahami komponen data center yang krusial bagi bisnis. Artikel ini akan membahas 10 komponen data center yang paling penting dan bagaimana mereka berkontribusi dalam mendukung operasi bisnis yang optimal.
Daftar Isi
1. Server
Server adalah salah satu komponen data center berfungsi untuk menjalankan aplikasi, menyimpan data, dan memproses informasi. Server dapat berupa fisik atau virtual. Server fisik adalah perangkat keras yang menjalankan satu atau lebih aplikasi, sementara server virtual berjalan di atas server fisik melalui teknologi virtualisasi.
Sebagai salah satu komponen data center, server menjalankan aplikasi dan layanan yang memproses data mentah menjadi informasi yang dapat digunakan. Ini termasuk pengolahan transaksi, analisis data, dan menjalankan aplikasi bisnis. Contoh implementasinya adalah Server yang menjalankan basis data untuk transaksi e-commerce atau server analitik yang memproses data besar untuk wawasan bisnis.
2. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan digunakan untuk menyimpan data yang diproses dan dihasilkan oleh server. Ini mencakup file, database, dan aplikasi yang diperlukan untuk operasional bisnis. Penyimpanan dapat berupa hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), atau sistem penyimpanan jaringan seperti NAS (Network Attached Storage) dan SAN (Storage Area Network). SSD memilikimkecepatan akses yang lebih tinggi dibandingkan HDD.
Dalam menyiapkan storage untuk data center, perlu memperhatikan beberapa hal. Diantaranya adalah memilih penyimpanan dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan data Anda sekarang dan di masa depan. Perlu juga mempertimbangkan menggunakan SSD untuk aplikasi yang membutuhkan akses data cepat. Lalu, Implementasikan redundansi seperti RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk mencegah kehilangan data.
3. Jaringan
Perangkat jaringan menghubungkan server dan perangkat lain di dalam data center serta dengan jaringan eksternal. Hal ini memastikan data dapat mengalir dengan lancar dan aman. Untuk memastikan jaringan ini berfungsi dengan baik, pastikan ada jalur jaringan cadangan untuk menghindari downtime jika terjadi kegagalan jaringan. Gunakan pula keamanan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi jaringan dari serangan siber.
Jaringan berfungsi Menghubungkan data center dengan jaringan eksternal, termasuk internet, cloud provider, dan lokasi data center lainnya. Contohnya adalah Router dan gateway yang menghubungkan data center ke internet dan layanan cloud seperti AWS, Azure, atau Google Cloud. Bisa juga untuk menghubungkan server, penyimpanan, dan perangkat jaringan lainnya di dalam data center.
4. Power Supply
Komponen data center selanjutnya adalah power supply. Data center menggunakan beberapa lapisan sistem daya untuk memastikan kelangsungan operasional bahkan selama gangguan listrik atau istilahnya adalah power supply. Sistem ini meliputi Uninterruptible Power Supply (UPS), generator cadangan, dan Power Distribution Units (PDU). UPS menyediakan daya cadangan sementara jika terjadi pemadaman listrik mendadak.
Power supply menjadi salah satu komponen data center yang krusial dalam data center. Oleh karena itu, perlu untuk mengimplementasikan redundansi pada setiap level sistem daya (UPS, generator, PDU) untuk memastikan kontinuitas operasional bahkan jika salah satu komponen gagal. Selain itu, lakukan pemantauan real-time terhadap penggunaan daya untuk mengidentifikasi inefisiensi. Ini bisa dilakukan dengan teknologi IoT melalui sensornya.
5. Pendingin
Sistem pendinginan dalam data center berfungsi untuk menjaga suhu lingkungan tetap stabil sehingga dapat mencegah overheating. Berbeda dengan pendingin biasa, pendingin data center dirancang khusus untuk menangani beban panas tinggi dan konstan yang dihasilkan oleh server. Sistem pendinginan data center dioptimalkan untuk efisiensi energi dengan menggunakan teknologi seperti free cooling dan air economizers.
Pendingin yang umum digunakan adalah Cold Aisle/Hot Aisle. Konsepnya adalah rak server diatur dalam barisan dengan gang dingin (cold aisle) dan gang panas (hot aisle). Udara dingin diarahkan ke cold aisle sementara udara panas dibuang melalui hot aisle. Namun, untuk data center yang memiliki kepadatan tinggi, disarankan menggunakan liquid cooling karena langsung menghilangkan panas dari sumbernya (CPU, GPU, dan komponen lain)
6. Pshyical Security
Keamanan fisik di data center adalah strategi untuk melindungi infrastruktur TI dari berbagai ancaman fisik. Konsep ini mencakup semua aspek perlindungan mulai dari akses kontrol hingga pemantauan lingkungan. Komponen utama dari keamanan fisik meliputi akses kontrol yang ketat, seperti penggunaan kunci elektronik, kartu akses, dan pemindai biometrik untuk memastikan hanya personel yang berwenang dapat memasuki area.
Pengawasan CCTV 24/7 dengan perekaman dan pemantauan real-time membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan, sementara sensor gerak dan sistem alarm memberikan peringatan dini tentang upaya akses tidak sah. Selain itu, detektor asap dan panas, serta sistem pemadam kebakaran berbasis gas atau cairan, melindungi perangkat elektronik dari kebakaran tanpa merusak peralatan.
7. Management Software
Manajemen software di data center bertujuan untuk mengelola, memantau, dan mengoptimalkan kinerja hardware, aplikasi, dan layanan yang berjalan di dalamnya. Manajemen perangkat lunak membantu mengalokasikan sumber daya seperti CPU, memori, dan penyimpanan secara efisien. Tanpa manajemen yang tepat, sumber daya dapat terbuang percuma atau tidak digunakan secara optimal.
Komponen utama dalam management software terdiri dari resource management, performance monitoring, dan security management. Resource management berfungsi mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti CPU dan memori. Performance monitoring berfungsi memantau kinerja server, aplikasi, dan jaringan untuk mendeteksi masalah. Sedangkan, security management melindungi data center dari ancaman siber.
8. Backup dan Disaster Recovery
Backup dan recovery adalah elemen penting dalam komponen data center yang bertujuan untuk melindungi data. Backup memastikan bahwa salinan data tersimpan secara teratur. Ini melindungi data dari kehilangan yang disebabkan oleh kegagalan hardware, kesalahan manusia, serangan siber, atau bencana alam. Dengan memiliki strategi recovery efektif, perusahaan dapat meminimalkan downtime dan menjaga operasional bisnis tetap berjalan.
Dalam penerapannya, backup dan recovery ini memiliki strategi yang umum digunakan. Salah satunya dengan differential backup atau menyimpan semua data yang berubah sejak full backup terakhir. Lebih cepat untuk recovery dibandingkan incremental backup tetapi memerlukan lebih banyak ruang dibandingkan incremental. Sedangkan, lokasi backup yang paling relevan saat ini adalah backup yang disimpan di cloud karena fleksibel.
9. Virtualisasi dan Cloud Integration
Virtualisasi adalah komponen data center yang memungkinkan satu server fisik untuk menjalankan beberapa mesin virtual (VM) yang beroperasi secara independen. Ini memungkinkan isolasi aplikasi dan konsolidasi sumber daya. Cloud Integration memanfaatkan kemampuan isolasi ini untuk menjalankan berbagai aplikasi di lingkungan cloud atau hybrid cloud tanpa gangguan satu sama lain.
Salah satu penerapannya adalah Hypervisor: Hypervisor adalah perangkat lunak yang memungkinkan virtualisasi dengan mengelola VM di atas perangkat keras fisik. Terdapat dua jenis hypervisor:
- Type 1 (Bare Metal): Berjalan langsung di atas perangkat keras fisik, memberikan performa yang lebih baik. Contoh: VMware ESXi, Microsoft Hyper-V.
- Type 2 (Hosted): Berjalan di atas sistem operasi host, lebih mudah diimplementasikan tetapi dengan performa yang sedikit lebih rendah. Contoh: VMware Workstation, Oracle VirtualBox.
10. Konektivitas Internet
Konektivitas internet adalah komponen data center yang sangat penting karena menghubungkan data center dengan pengguna akhir, klien, dan layanan cloud. Konektivitas internet memungkinkan akses ke aplikasi dan data yang disimpan di data center dari mana saja, kapan saja. Salah satu konektivitas yang cocok untuk diintegrasikan dengan IoT adalah Fiber optic yang menawarkan kecepatan transfer data yang sangat tinggi.
Untuk memilih konektivitas yang sesuai dengan kebutuhan, bisnis perlu menentukan kebutuhan bandwidth berdasarkan jumlah pengguna, aplikasi yang digunakan, dan volume data yang ditransfer. Selanjutnya pilih ISP (internet service provider) yang memiliki reputasi baik. Gunakan alat monitoring jaringan untuk memantau kinerja konektivitas secara real-time. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi IoT (internet of things).
Solusi Monitoring Data Center Terbaik
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang dan serba cepat, kebutuhan akan pengawasan dan manajemen data center yang efisien dan handal menjadi sangat krusial. Synapsis, melalui sistem monitoring CONNEX, menawarkan solusi terbaik untuk memantau komponen data center bisnis Anda dalam industri apapun. Dengan implementasi lebih dari 450 solusi di berbagai sektor, Synapsis memahami tantangan unik yang dihadapi setiap industri.
CONNEX Server Monitoring System dari Synapsis memberikan kemampuan untuk mendeteksi masalah secara proaktif, memastikan kepatuhan terhadap standar, dan mengontrol lingkungan operasional seperti suhu, kelembaban, dan konsumsi daya. Dengan dashboard yang dapat disesuaikan serta integrasi notifikasi real-time, CONNEX memungkinkan kontrol penuh atas data center. Segera konsultasikan kebutuhan anda disini!