Keamanan IoT (Internet of Things) menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya adopsi perangkat pintar yang terhubung di berbagai sektor. Kerentanan perangkat, protokol komunikasi yang lemah, dan ancaman serangan siber yang terus berkembang menjadikan perlindungan IoT sebagai prioritas utama. Lalu bagaimana solusi mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut!
Daftar Isi
Apa itu Keamanan IoT
Keamanan IoT (Internet of Things) mengacu pada praktik, teknologi, dan protokol yang digunakan untuk melindungi perangkat IoT. Oleh karena perangkat IoT terhubung ke internet dan sering kali beroperasi tanpa pengawasan manusia yang ketat, mereka menjadi target empuk bagi peretas yang ingin mencuri data.
Banyak perangkat IoT mengumpulkan dan memproses data pribadi dan sensitif, seperti data lokasi, data kesehatan, dan aktivitas pengguna. Keamanan yang lemah dapat mengakibatkan data ini bocor atau dicuri. Perangkat IoT yang tidak aman dapat digunakan sebagai titik masuk oleh peretas untuk menembus jaringan yang lebih luas. Oleh karena itu, keamanan IoT merupakan hal yang sangat penting.
Alasan Pentingnya Keamanan IoT
Perangkat IoT sering kali mengumpulkan data yang sangat sensitif, seperti data kesehatan, data lokasi, perilaku pengguna, dan informasi pribadi lainnya. Keamanan yang kuat memastikan bahwa data ini tidak jatuh ke tangan yang salah dan tidak disalahgunakan untuk tujuan yang merugikan. Misalnya, kamera keamanan rumah yang tidak aman bisa diretas dan digunakan untuk memata-matai penghuni rumah.
Selain itu, perangkat IoT yang tidak aman dapat diubah menjadi bagian dari botnet, jaringan perangkat yang dikendalikan oleh peretas untuk melakukan serangan siber skala besar, seperti serangan Distributed Denial-of-Service (DDoS). Keamanan IoT yang kuat membantu mencegah perangkat menjadi bagian dari botnet. Dalam serangan MITM, penyerang mencegat komunikasi antara perangkat IoT dan jaringan.
Tantangan Keamanan IoT di Era Digital
IoT menawarkan manfaat yang luar biasa, mulai dari efisiensi operasional hingga kemudahan dalam manajemen data. Namun, adopsi teknologi IoT juga memperkenalkan tantangan keamanan yang signifikan. Berikut ini adalah beberapa tantangan keamanan IoT yang sering ada di era digital ini. Simak penjelasannya berikut!
1. Kerentanan Perangkat
Banyak perangkat IoT, seperti sensor kecil atau perangkat wearable, dirancang dengan sumber daya komputasi dan penyimpanan yang sangat terbatas. Hal ini membuat mereka sulit untuk mengimplementasikan mekanisme keamanan yang kuat, seperti enkripsi data atau autentikasi multi-faktor, yang membutuhkan lebih banyak daya pemrosesan dan memori.
2. Autentikasi dan Otorisasi Lemah
RBAC adalah model otorisasi yang memberikan akses berdasarkan peran pengguna atau perangkat dalam suatu organisasi. Banyak sistem IoT tidak menggunakan RBAC, sehingga tidak ada kontrol granular atas siapa yang dapat mengakses apa. Ini meningkatkan risiko bahwa akses tidak sah dapat diberikan kepada perangkat atau pengguna yang salah.
3. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)
Serangan DDoS adalah jenis serangan siber di mana banyak perangkat atau komputer yang telah diretas digunakan untuk mengirim sejumlah besar permintaan atau data ke server untuk membanjiri target dengan lalu lintas yang cukup besar sehingga sistem menjadi kewalahan dan akhirnya gagal memberikan layanan normal. Hal ini karena Beberapa perangkat IoT tidak memiliki mekanisme pembaruan otomatis atau patch keamanan.
4. Update dan Patch yang Tidak Konsisten
Setiap perangkat IoT memiliki perangkat lunak dan firmware yang mengendalikan fungsinya. Celah keamanan dalam perangkat lunak ini dapat dieksploitasi oleh penyerang untuk mengakses perangkat secara tidak sah atau melancarkan serangan. Update dan patch yang tepat waktu menutup celah-celah ini sebelum dieksploitasi. Perangkat IoT yang tidak diperbarui dapat dengan mudah terinfeksi malware dan menjadi bagian dari botnet.
5. Serangan pada Firmware
Firmware adalah perangkat lunak tetap yang diprogram ke dalam memori perangkat keras, seperti ROM, EEPROM, atau flash memory. Firmware mengendalikan fungsi dasar perangkat IoT, seperti komunikasi dengan jaringan, pengelolaan daya, dan interaksi dengan sensor atau aktuator. Firmware rentan karena sering kali tidak memiliki pembaruan keamanan yang konsisten.
Strategi dan Solusi untuk Mengatasi Tantangan Keamanan IoT
Penggunaan perangkat IoT (Internet of Things) semakin meluas di berbagai sektor, mulai dari rumah pintar hingga industri manufaktur. Namun, pertumbuhan ini juga membawa tantangan signifikan terkait keamanan data dan privasi. Perangkat IoT seringkali menjadi target serangan siber karena kerentanannya yang tinggi. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai strategi dan solusi untuk mengatasi tantangan keamanan IoT.
1. Penilaian Risiko untuk Perangkat dan Sistem IoT
Banyak perangkat IoT bergantung pada layanan pihak ketiga, seperti layanan cloud untuk penyimpanan dan pemrosesan data. Ketergantungan ini menciptakan rantai risiko di mana kegagalan pada satu titik (misalnya, pelanggaran keamanan pada penyedia cloud) dapat mengakibatkan kegagalan total jaringan IoT. Mengatasi tantangan keamanan IoT memerlukan pendekatan bertingkat (layered defense).
2. Menerapkan Enkripsi dan Protokol Keamanan yang Kuat
Enkripsi adalah proses mengubah data menjadi format yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang sesuai. Dalam IoT, enkripsi melindungi data baik saat transit (data in motion) maupun saat penyimpanan (data at rest). Banyak perangkat IoT memiliki daya komputasi yang terbatas sehinggai ChaCha20 untuk enkripsi simetris atau ECC (Elliptic Curve Cryptography) untuk enkripsi asimetris bisa menjadi pilihan lebih efisien.
3. Mengamankan Firmware dan Pembaruan Perangkat Lunak dengan Patch
Firmware pada perangkat IoT mengendalikan semua operasi perangkat keras, mulai dari booting hingga manajemen jaringan dan komunikasi. Firmware yang tidak aman dapat memberikan akses root kepada penyerang: Jika seorang penyerang dapat mengeksploitasi kerentanan firmware, mereka dapat memperoleh akses root atau akses tidak terbatas ke perangkat.