Sumber: Techware Lab

If you think that the internet has changed your life, think again. The IoT is about to change it all over again!” — Brendan O’Brien, Chief Architect & Co-Founder, Aria Systems

IoT bertujuan untuk membuat aktifitas manusia menjadi lebih mudah, namun tentu saja mau tidak mau tantangan yang sebenarnya adalah mengenai privasi. Karena IoT mungkin akan menjadi benda yang membutuhkan pemahaman tinggi ketika masuk ke sarana publik, seperti lampu yang dapat membaca dan memonitor pergerakan dan jejak langkah pejalan kaki, atau pendingin ruangan yang dapat menyesuaikan dengan jumlah orang di dalamnya.

Data yang diciptakan oleh benda-benda tersebut memiliki nilai yang dahsyat. Banyak dari data digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan dan atau menciptakan layanan baru. Data juga membantu meningkatkan pemahaman dari kegiatan atau trend, seperti yang didemonstrasikan oleh Jawbone, produsen perangkat pelacak aktivitas (seperti jam olahraga yang memantau aktifitas tidur kalori, dll), menunjukkan data grafis yang diambil melalui perangkatnya saat gempa California pada tahun 2014.

Data yang dikoleksi oleh benda-benda tersebut dapat difungsikan untuk kebutuhan riset dalam rangka mengidentifikasi trend yang bermanfaat atau pola aktifitas di masyarakat yang belum pernah terungkap sebelumnya.

Seperti pemaparan colloquium yang dibawakan oleh Arie Nugraha dalam IoT di Perpustakaan, salah satu pengaplikasian untuk internal perpustakaan adalah dimungkinkannya konsep Smart Reading Room; lampu menyala dan mati otomatis untuk efisiensi listrik, pendingin ruangan menyesuaikan otomatis, analisis pola posisi pemustaka, dan notifikasi ketersediaan ruang kosong.