Pertambangan tradisional dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Beberapa diantaranya adalah deforestasi, pencemaran air, dan hilangnya biodiversitas. Tujuan Green mining adalah untuk mengurangi dampak-dampak ini melalui praktik yang lebih berkelanjutan. Apa sebenarnya pengertian green mining? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa itu Green Mining?
Green mining adalah pendekatan dalam industri pertambangan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Green mining mencakup berbagai praktik dan teknologi yang dirancang untuk pertambangan berkelanjutan. Beberapa diantaranya adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, mengelola limbah dengan lebih baik, melindungi ekosistem, dan memulihkan lahan yang rusak akibat aktivitas pertambangan.
Pasar green mining diproyeksikan tumbuh pada CAGR 11.4% dari 2024 hingga 2032. Hal ini menunjukkan peningkatan investasi dan adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor ini. Beberapa teknologi mengimplementasikan green mining adalah penggunaan teknologi IoT melalui sensor untuk pemantauan real-time kualitas udara dan air, serta sistem pemantauan energi.
Manfaat Menerapkan Green Mining
Konsep green mining muncul sebagai solusi vital dalam industri pertambangan. Manfaat menerapkan green mining menawarkan keuntungan ekonomi jangka panjang melalui pengurangan biaya operasional dan kepatuhan pada regulasi yang lebih ketat. Apa saja? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Pengurangan dampak lingkungan
Pertambangan tradisional seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Pembakaran bahan bakar fosil dalam operasi tambang menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan udara lainnya. Dengan menerapkan praktik green mining, bisnis tambang dapat memastikan bahwa ekosistem lokal dapat pulih dan tetap produktif setelah aktivitas tambang berakhir.
2. Efisiensi operasional
Biaya operasional dalam pertambangan tidak sepenuhnya merupakan biaya tetap. Namun, banyak komponen yang dapat ditekan melalui efisiensi dan teknologi. Green mining menggunakan teknologi canggih untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan keseluruhan efisiensi operasional. Berdasarkan penelitian, otomatisasi dapat mengurangi biaya operasional hingga 15%.
3. Kepatuhan regulasi dan reputasi perusahaan
Kepatuhan regulasi dan reputasi perusahaan adalah dua alasan penting mengapa perusahaan pertambangan harus menerapkan green mining. Di Indonesia, aturan seperti UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) menjadi salah satu landasan hukumnya. Perusahaan yang dikenal memiliki praktik ramah lingkungan sering kali lebih menarik bagi investor yang peduli dengan keberlanjut.
4. Akses ke pembiayaan dan insentif
Akses ke pembiayaan dan insentif adalah manfaat penting dari penerapan green mining. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2020, pemerintah menyediakan insentif pajak bagi perusahaan yang mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, termasuk di sektor pertambangan. Freeport mendapatkan berbagai dukungan finansial berkat upaya mereka dalam mengurangi dampak lingkungan dan menerapkan praktik green mining.
5. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Studi menunjukkan bahwa investasi program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal. Hal ini dapat mengurangi gangguan operasional dan meningkatkan produktivitas. Reputasi perusahaan yang baik di mata masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas dari pelanggan serta mitra bisnis.
Cara Mencapai Green Mining bagi Perusahaan
Dalam upaya untuk mendukung tambang keberlanjutan, perusahaan di sektor pertambangan dituntut untuk mengadopsi praktik green mining. Mencapai konsep ini bukan hanya tentang memenuhi standar regulasi, tetapi juga tentang proaktif dalam inovasi dan teknologi. Simak penjelasan cara mencapai green mining berikut ini!
1. Evaluasi dan perencanaan lingkungan
Tahap pertama ini melakukan audit lingkungan awal untuk mengidentifikasi sumber polusi, penggunaan sumber daya, dan area yang memerlukan perbaikan. Setelah audit, perusahaan menyusun dokumen Penilaian Dampak Lingkungan (EIA) yang komprehensif untuk mengevaluasi potensi dampak proyek. Berdasarkan hasil EIA, kemudian Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) yang menetapkan prosedur pengelolaan limbah.
2. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
Penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam green mining melibatkan berbagai inovasi. Dengan mengadopsi teknologi efisiensi energi, pengelolaan limbah inovatif, dan teknologi pemantauan lingkungan, perusahaan tambang dapat mencapai operasi yang lebih berkelanjutan. Implementasi teknologi ini dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan dan mendukung keberlanjutan jangka panjang.
3. Reklamasi dan rehabilitasi lahan
Implementasi reklamasi melibatkan beberapa langkah penting seperti penanaman kembali vegetasi asli, pengelolaan tailings, dan stabilisasi tanah. Bioremediasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengolah limbah tambang dengan cara alami, menggunakan mikroorganisme untuk memecah polutan dan mengembalikan kesehatan tanah. Menurut World Resources Institute, reklamasi lahan yang efektif dapat mengembalikan produktivitas.
Teknologi untuk Mencapai Green Mining
Penerapan teknologi inovatif menjadi kunci untuk mencapai green mining. Dengan menggabungkan teknologi-teknologi ini, perusahaan pertambangan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan pertambangan. Apa saja teknologinya? Simak penjelasan mengenai jenis-jenis teknologi untuk mencapai green mining berikut!
1. Smart Mining
Smart mining adalah penerapan teknologi canggih dan sistem otomatisasi dalam operasi tambang untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan. Teknologi ini sering digunakan bahkan oleh perusahaan besar. PT Freeport Indonesia menggunakan drone dan sensor IoT untuk memantau dampak lingkungan secara real-time, yang membantu mereka mematuhi regulasi dan mengurangi risiko lingkungan.
2. Smart Waste Management
Smart Waste Management adalah pendekatan yang menggunakan teknologi canggih untuk mengelola limbah pertambangan dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dalam konteks pertambangan, smart waste management melibatkan penggunaan sensor, sistem otomatisasi, analitik data, dan teknologi pemantauan real-time untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah tambang.
3. Smart Environmental Monitoring
Smart Environmental Monitoring adalah penggunaan teknologi canggih untuk mengawasi dan mengelola dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan tambang untuk memantau kondisi lingkungan secara terus-menerus. Contohnya, Rio Tinto menggunakan sensor IoT untuk memantau emisi dan kualitas air di sekitar tambang untuk membantu mendeteksi polusi.
Solusi Mencapai Green Mining dengan Synapsis
Dalam upaya mendorong pertambangan ramah lingkungan, Synapsis menggabungkan kecanggihan Internet of Things (IoT) dan teknologi energi terbarukan. Synapsis berfokus pada pada digitalisasi dan keberlanjutan bisnis tambang. Oleh karena itu, synapsis memungkinkan perusahaan pertambangan untuk mengimplementasikan konsep green mining melalui penggunaan teknologi yang efisien dan minim dampak lingkungan.
Synapsis dilengkapi dengan fitur penting seperti penggunaan solar panel sebagai sumber energi utama. Hal ini memastikan operasional yang tidak tergantung pada sumber listrik konvensional dan mengurangi emisi karbon. Selain itu, sistem ini memiliki kemampuan monitoring real-time melalui CONNEX yang memungkinkan pemantauan kondisi lapangan dari jarak jauh. Dengan begitu akan meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional.
Kesimpulan
Green mining adalah pendekatan dalam industri pertambangan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pasar ini diproyeksikan tumbuh pada CAGR 11.4% dari 2024 hingga 2032. Hal ini menunjukkan peningkatan investasi dan adopsi teknologi ramah lingkungan di sektor ini. Dalam penerapannya, konsep ini mencakup berbagai praktik dan teknologi yang dirancang untuk pertambangan berkelanjutan.
Beberapa manfaat dari penerapan green mining ini diantaranya adalah pengurangan dampak lingkungan, efisiensi operasional, serta kepatuhan regulasi dan reputasi perusahaan. Sedangkan, tips menerapkannya adalah dengan perencanaan lingkungan, penggunaan teknologi seperti smart mining dan smart waste management, serta dengan memastikan reklamasi lahan pertambangan.